Matah Ati, Dari Solo Untuk Indonesia

Sendratari Kolosal Matah Ati Akhirnya "Pulang Kampung"

Matah Ati Akhirnya "pulang kampung" setelah berhasil digelar di Jakarta dan di Singapura. Matah Ati pentas di Pamedan, Pura Mangkunegaran, Solo pada tanggal 8-10 September 2012.

Didukung dengan tata panggung yang unik, karena kemiringannya mencapai 15 derajat. Panggung ini membuat penonton dapat dengan jelas mengamati formasi tarian.

Panggung Matah Ati juga didukung oleh tata lampu yang megah. Membuat sendratari Matah Ati ini tampak meriah.

Para penari tampak luwes mengerakkan badannya walaupun kemiringan panggung 15 derajat.

Tampak ratusan penari yang mengisi acara ini. Tim produksi Matah Ati melibatkan Jay Subyakto, direktur artistik yang telah memiliki pengalaman dalam berbagai pertunjukan besar.
Matah Ati sendiri menceritakan tentang perjalanan Rubiyah mendampingi Mas Raden Said dalam pertempuran melawan penjajah.

Kembang api turut memeriahkan diakhir acara Matah Ati. 

Penonton yang memadati Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo. 

Teman-teman yang sedang beralay ria. Mohon jangan ditiru.


0 komentar:

Posting Komentar